Minggu, 31 Oktober 2010

Cara kerja Flip Flop D









Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit data secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang tersimpan tersebut. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial.

Cara Kerja Flip Flop D

Flip-flop ini mempunyai hanya satu masukan, yaitu D. Jenis flip-flop ini sangat banyak dipakai sebagai sel memori dalam komputer. Pada umumnya flip-flop ini dilengkapi masukan penabuh seperti ditunjukkan pada Gambar 6.10. Keluaran flip-flop D akan mengikuti apapun keadaan D pada saat penabuh aktif, yaitu: Q+ = D. Perubahan itu terjadi hanya apabila sinyal penabuh dibuat berlogika 1 (CP=1) dan tentunya akan terjadi sesudah selang waktu tertentu, yaitu selama tundaan waktu pada flip-flop itu. Bila masukan D berubah selagi CP = 0, maka Q tidak akan terpengaruh. Keadaan Q selama CP= 0 adalah keadaan masukan D tepat sebelum CP berubah menjadi 0. Dikatakan keadaan keluaran Q dipalang (latched) pada keadaan D saat perubahan CP dari aktifetak-aktif.

sumber : http://endriputro.co.nr/, google

Jumat, 29 Oktober 2010

Library Yang Terdapat pada VHDL

Kode yang sering digunakan di dalam FPGA adalah VHDL. VHDL adalah sebuah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mendeskripsikan hardware. dipublikasikan oleh IEEE pada tahun 1987, dengan label IEEE Std 1076-1987. Bahasa ini telah mengalami modifikasi dan revisi, dengan versi terbaru berlabel IEEE Std 1076-1993. Konsep penting dalam VHDL serta aturan penulisan ( Syntax ) kode tersebut. Konsep syntax banyak diperlukan untuk mengerti bagaimana rancangan VHDL sebagai bagian dari pemrograman FPGA. Manfaat utama dari VHDL ketika digunakan untuk mendesain sebuah sistem adalah kemampuannya untuk memodelkan sistem tersebut serta mensimulasikannya sebelum synthesis tools mentranslasikannya ke hardware.

Kemampuan VHDL :

  1. Dapat digunakan sebagai exchange medium.
  2. Mendukung hirarki.
  3. Mendukung metodologi top-down dan bottom-up.
  4. Test bench dapat dituliskan menggunakan bahasa ini.
  5. Tipe data baru dapat disebutkan.

Sturktur Kode VHDL

Struktur dasar dari kode VHDL ditunjukkan pada gambar di bawah ini berikut :

Basic VHDL kode :

- Library

- Entity

- Architecture

1. Library : berisi semua library yang digunakan pada design.

contoh : ieee, std, work, dll.


Standart Library Ada 4:

  1. LIBRARY IEEE : ( Membaca Paket Standart Dari Library IEEE)
  2. USE IEEE.IEEE.STD_LOGIC_1164.ALL : (Memasukan Semua Bagian Dari IEEE STD_LOGIC Variable )
  3. USE IEEE.STD_LOGIC_ARITH_ALL : ( Memasukan Semua Operasi Aritmatika Untuk Standart Logic Variable)
  4. USE IEEE.STD_LOGIC_UNSIGNED.ALL : ( Memasukan Semua Fungsi Yang Belum Di Desain Untuk Operasi Arithmatic )

2. Entity : Entity memberikan arti tentang bagaimana sebuah bagian rancangan dideskripsikan di VHDL lain dan juga memberikan nama untuk model tersebut.

3. Architecture : berisi kode utama VHDL yang menggambarkan bagaimana rangkaian bekerja.


Contoh Library ieee :

use ieee.std_logic_1164.all;
use ieee.std_logic_arith.all;

...entity count 8 is
port(
clk.in std_logic;
load.in std_logic;
count.in std_logic;

d: in std_logic_vector(7 down to 0);
q: in std_logic_vektor(7 down to 0);

end;


sumber : Modul FPGA & google

Rabu, 27 Oktober 2010

Perbedaan Topik, Judul dan Tema


Topik

Topik adalah belum menggambarkan sudut pandang penulis.

Tema

Tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangannya.

Judul

Judul adalah spesifik& mengandung permasalahan yang lebih jelas& terarah pembuatan judul berawal dari topik.


Syarat Topik, Tema, dan Judul yang Baik

Syarat Topik yang Baik

- Topik harus menarik perhatian penulis.
Topik yang menarik perhatian akan memotivasi pengarang atau penulis secara terus-menerus mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Penulis akan didorong agar dapat menyelesaikan tulisan sebaik-baiknya. Sebaliknya, jika suatu topik yang sama sekali tidak disenangi penulis akan menimbulkan kekesalan. Bila terdapat hambatan pun, penulis tidak akan berusaha sekuat tenaga untuk menentukan data dan fakta yang akan digunakan untuk memecahkan masalah

- Topik harus diketahui/dipahami penulis.
Penulis hendaklah mengerti serta mengetahui meskipun baru prinsip-prinsip ilmiahnya. Misalnya asal data yang digunakan berasal dari mana? , metode analisis yang digunakan, dan referensi apa saja yang akan menjadi acuan.

- Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
Bagi penulis pemula, topik yang terlalu baru kemungkinan belum ada referensinyadalam kepustakaan. Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis jika tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya. Begitu juga topik yang kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara objektif.

- Bermanfaat.
Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat. Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam ehidupan sehari-hari maupun dari segi praktis.
- Jangan terlalu “Luas”.
- Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
- Topik yang dipilih harus yang menarik.
- Topik yang dipilih ruang lingkup sempit dan terbatas.
- Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
- Topik yang dipilih harus kita ketahui prinsip-prinsip ilmiahnya. topik yang di pilih jangan
terlalu baru.
- Topik yang dipilih memiliki sumber acuan.

Syarat Tema yang Baik

  • Harus bebentuk frasa,
  • Tanpa ada singkatan atau akronim,
  • Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi,
  • Tanpa tanda baca di akhir judul karangan,
  • Menarik perhatian,
  • Logis,
  • Sesuai dengan isi,
  • Judul harus : Asli, Relevan, Provokatif dan Singkat

Syarat Judul yang Baik

· Relevan dengan tema dan bagian-bagian dari tulisan tersebut.

· Menimbulkan rasa ingin tahu orang lain untuk membaca tulisan itu (bersifat provokatif).

· Tidak mempergunakan kalimat yang terlalu panjang, jika judul terlalu panjang, dapat dibuat judul
utama dan judul tambahan (subjudul).

Alinea ( Paragraf )



Alinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalilmat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi alinea, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam alinea membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam alinea itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal alinea. Bila dalam sebuah alinea terdapat lebih dari satu gagasan, berarti alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu alinea.

Ciri-Ciri Alinea ( Paragraf )

1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran

Gagasan utama adalah hal di bahas atau diungkapkan dalam bacaan. Gagasan diungkapkan dengan kata atau frase.letak gagasan utama di awal paragraf (Deduktif), diakhir kalimat (Induktif), atau di awal dan diakhir (Deduktif-Induktif). Dalam paragraf berjenis narasi dari deskripsi utama dapat tersebar di seluruh

kalimat.

2. Kalimat utama

kalimat utama adalah kalimat yg menjadi inti paragraf, biasanya kalimat ini masih umum dan di perlukan kalimat penjelas.

3. Kalimat penjelas

Kalimat penjelas adalah kalimat yg menjelaskan/memaparkan kalimat utama.

4. Judul (kepala karangan).

Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, shingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya.

Kalimat Pokok

Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.

Kalimat Penjelas

Kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi gagasan yang mendukung atau menjadi penjelasan kalimat utama. Kalimat-kalimat penjelas dalam setiap paragraf harus membentuk satu kesatuan gagasan. Dalam komposisi hal itu disebut kohesif. Di samping itu, hubungan antara kalimat satu dengan kalimat yang lain dalam satu paragraf harus saling berhubungan yang disebut koheren.

Syarat-syarat Paragraf yang Baik

Paragraf yang baik memiliki 3 ketentuan, yaitu Kesatuan Paragraf, kepaduan paragraf, dan Kelengkapan Paragraf.

A) Kesatuan Paragraf

Pada sebuah paragraf hanya terdapat satu pokok pikiran. Oleh sebab itu, kalimat yang membentuk perlu ditata secara cermat agar tidak ada satu pun kalimat yang menyimpang dari ide pokok paragraf itu. Kalau ada kalimat yang menyimpang dari pokok pikiran paragraf itu, paragraf menjadi tidak berpautan, tidak utuh. Kalimat yang menyimpang itu harus dikeluarkan dari paragraf.

B) Kepaduan Paragraf

Untuk mencapai kepaduan,langkah-langkah yang harus kita lakukan adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intra-kalimat dan kata penghubung antar-kalimat. Kata penghubung intra-kalimat ialah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, sedangkan kata penghubung antar-kalimat ialah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya.

C) Kelengkapan Paragraf

Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila didalamnya terdpat kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelas berupa rincian, keterangan, contooh, dll. Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf.

Macam-Macam Alinea (Paragraf) :

1.NARASI
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.

Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

2. DESKRIPSI
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci. Paragraf deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau merasakan hal yang dideskripsikan.

Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

3. ARGUMENTASI
Paragraf Argumentasi adalah paragraf atau karangan yang membuktikan kebenaran tentang sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana argumetasi menyertakan data-data pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis.

Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

4. PERSUASI
Paragraph persuasi adalahjenis paragraf yang mengungkapkan ide,gagasan,atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).

Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

5. EKSPOSISI
Paragraf eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas – jelasnya.

Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.